Bupati Umar Ahmad Sambut Kunker Wali Kota Bengkulu
DL/16072021/Tubaba
---- Bupati Umar Ahmad, S.P. dan beberapa
Kepala satuan kerja (Satker) menerima Kunjungan Kerja Walikota Bengkulu H.
Helmi Hasan, S.E. di Kota Budaya Uluan Nughik. Kamis 15 Juli 2021.
Rombongan Walikota Bengkulu kurang lebih 10
orang tersebut diterima di Rumah Baduy dan disambut dengan Tari Nenemo, dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan.
Dalam sambutannya, Bupati Umar Ahmad
menyampaikan terima kasih dan perasaaan bangganya dapat menerima kunjungan
Walikota Bengkulu.
"Selamat datang Bang Haji di Tulang
Bawang Barat. Tempat ini kami sebut Uluan Nughik, uluan berarti awal, nughik
berarti kehidupan, awal dari kehidupan. Wilayah yang kami buka sebesar 1.800
Ha, yang diharapkan akan menjadi Kota Budaya berbasis Ekologi,"ujarnya.
Bupati juga memperkenalkan istilah Tubaba
sebagai masa depan yang ingin dituju oleh Tubaba kepada rombongan dari Kota
Bengkulu.
Sementara itu, Walikota Helmi Hasan dengan
antusias menyampaikan rasa bahagianya bisa menyambangi Tubaba sebagai salah
satu tujuan kunjungan kerjanya di beberapa daerah di Indonesia.
"Saya bisa bilang, dari seluruh daerah
yang saya kunjungi di Indonesia, baru kali ini saya disambut dengan suasana
yang berbeda. Tubaba punya suasana yang unik, rumah-rumah kayu masih
dipertahankan dengan udaranya yang bersih," ungkap Helmi Hasan.
Helmi Hasan juga menyampaikan, bahwasanya
Kota Bengkulu juga sedang membangun sebuah Kota yang mengedepankan konsep
kebahagiaan bagi warganya.
"Di periode pertama, Saya membuat
program SAMISAKE, Satu Miliar Satu Kelurahan, sehingga Kelurahan bisa memiliki
kemampuan seperti halnya desa yang memiliki ADD," lanjutnya.
Kota Bengkulu juga mengedepankan unsur
religius dalam pembangunan kotanya. Rumah ibadah diinstruksikan untuk buka 24
jam. Kemudian, biaya air PDAM digratiskan serta menggandeng CSR perusahaan
untuk menanggung biaya listrik rumah ibadah yang buka 24 jam.
"Kita tahu, minimarket, hotel dan sarana
lainnya bisa buka 24 jam. Tapi anehnya, kenapa rumah ibadah harus ditutup pada
jam tertentu. Rumah ibadah sudah seharusnya dapat menjadi tempat penyejuk
warga, sehingga harus dibuka setiap saat," tutupnya. (DW/HR)
Comments